Gigi Berlubang: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Cara Menanganinya
Gigi berlubang adalah suatu keadaan dimana rusaknya struktur yang ada pada gigi. Gejala yang dirasakan pada setiap orang yang giginya berlubang umumnya berbeda-beda. Gigi berlubang pada awalnya kebanyakan tidak akan disertai keluhan. Seiring berjalannya waktu ketika kavitas sudah semakin dalam, biasanya akan
timbul berbagai rasa tidak nyaman yang terasa makin nyeri bila lubang semakin dalam.
Secara garis besar, di dalam gigi terdapat 2 lapisan yang melindungi jaringan syaraf dan pembuluh darah gigi. Lapisan pertama adalah email atau enamel. Enamel merupakan lapisan paling luar dari gigi yang biasanya berwarna putih kekuningan yang kita lihat apabila kita sedang membuka mulut. Gigi berlubang pertama-tama akan menembus jaringan enamel terlebih dahulu. Apabila gigi berlubang pada bagian ini, gejalanya adalah:
- Terdapat garis kehitaman pada gigi yang mengganggu estetik, umumnya tahap ini tidak menimbulkan keluhan berarti
Perawatan:
Datang ke dokter gigi untuk dilakukan penambalan, agar lubang tidak semakin besar.
Lapisan kedua yang ada pada gigi adalah dentin. Dentin berwarna lebih kuning daripada enamel dan strukturnya lebih lunak daripada enamel. Dentin tidak akan terlihat ketika kita membuka mulut karena pasti akan dilapisi lapisan enamel, kecuali apabila lubang sudah terbuka dan mencapai permukaan dentin. Apabila gigi berlubang sudah mencapai bagian ini, gejalanya adalah:
- Rasa ngilu pada gigi, akan bertambah parah bila makan/minum makanan manis atau dingin.
- Makanan yang selalu terselip ketika makan.
- Gigi cenderung lebih sensitif, dalam artian rangsang yang dulu tidak membuat sakit sekarang menjadi berpengaruh.
- Terdapat lubang atau kavitas cekung yang berwarna kehitaman atau kecoklatan.
Perawatan:
Penanganan pada gigi berlubang pada tahap ini adalah bila sangat sering terasa ngilu yang mengganggu, dianjurkan untuk meminum analgesik ringan seperti paracetamol dan asam mefenamat, lalu segera temui dokter gigi untuk dilakukan penambalan.
Apabila enamel dan dentin sudah berhasil tertembus oleh invasi bakteri, maka yang selanjutnya terkena adalah ruangan pulpa, ruangan dimana terdapat syaraf dan pembuluh darah pada gigi. Ada 2 jenis keluhan pada pasien yang berbeda apabila lubang sudah mencapai tahap ini, yaitu:
- Pasien akan mengeluh sakit berdenyut yang luar biasa terutama saat berbaring, pasien kesulitan makan dan tidur, tetapi belum terjadi pembengkakan, dalam tahap ini keadaan pulpa sedang proses menuju kematian.
- Pasien akan mengeluh sakit dan datang dalam keadaan pipi sudah bengkak karena abses, dalam keadaan ini pulpa sudah nonvital atau mati.
Perawatan:
Apabila sudah mencapai tahapan ini, penanganan darurat hanya minum analgesik ringan, dan segera ke dokter gigi untuk dilakukan perawatan saluran akar atau pencabutan gigi. Biasanya, dokter akan memberikan resep antibiotik dan merujuk pasien untuk melakukan rontgen untuk mengetahui langkah apa yang harus dilakukan berikutnya.
Pencegahan
Pencegahan gigi berlubang sebenarnya cukup sederhana, hanya tinggal menyikat gigi minimal dua kali sehari, dan untuk mereka yang sela-sela giginya rapat suka terselip makanan bisa memakai benang gigi/dental floss untuk membersihkan bagian tersebut.
Membersihkan/menyikat gigi yang ideal sebenarnya adalah pagi hari setelah sarapan, dan malam sebelum tidur. Obat kumur boleh digunakan 2-3kali dalam 1 minggu. Jangan lupa untuk kontrol 6 bulan sekali ke dokter gigi untuk melihat adakah gigi yang berlubang agar dapat segera ditangani sebelum menjadi lebih parah
Comments
Post a Comment