Impaksi Gigi Bungsu dan Penanganannya

Gigi bungsu merupakan gigi geraham terakhir yang akan tumbuh ketika usia seseorang menginjak 17 tahun atau lebih. Gigi bungsu juga biasa disebut wisdom teeth karena tumbuh di saat usia seseorang sudah dewasa. Pada orang-orang masa kini, kebanyakan gigi bungsu tumbuh dan menimbulkan masalah, salah satunya adalah gusi yang menutupi gigi bungsu selalu terlihat sariawan (perikoronitis), atau terasa sangat sakit karena gigi bungsu terus menerus mendorong gigi sebelahnya. Oleh karena gigi bungsu terus menerus mendorong gigi yang ada di sebelahnya, biasanya akan terjadi lubang pada gigi yang terdorong tersebut dan rasa sakitnya akan menjadi kombinasi antara lubang dari gigi tersebut dan radang yang akan ditimbulkan gigi bungsu tersebut.




Kebanyakan orang pada masa kini lebih menyukai makanan yang bertekstur lunak, bahkan kebanyakan makanan yang beredar saat ini kebanyakan adalah yang bertekstur lembut. Hal ini menyebabkan kurangnya gaya mengunyah pada rahang yang membuat perkembangan rahang tidak maksimal, sehingga ruangan untuk tempat tumbuhnya gigi bungsu tidak tersedia. Hasilnya? gigi bungsu tidak dapat tumbuh dengan sempurna, beberapa ada yang miring, tumbuh sebagian, bahkan tidak tumbuh sama sekali, hal ini biasa disebut impaksi gigi bungsu.

Gigi bungsu berjumlah 4 buah, 2 rahang atas dan 2 rahang bawah, tetapi tidak semua orang memiliki 4 benih untuk gigi bungsu, biasanya ada orang-orang yang bahkan tidak memiliki benih gigi bungsu. Untuk memastikan ada/tidaknya benih gigi bungsu, biasanya dokter gigi akan melakukan rontgen foto panoramik untuk melihat keadaan seluruh rahang.



Gejala:
Gejala yang akan timbul ketika gigi bungsu tumbuh tidak normal adalah:
- Rasa sakit seperti tertekan, pada daerah tumbuhnya gigi bungsu
- Apabila gigi tumbuh sebagian, biasanya akan sering timbul radang (perikoronitis). Radang ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya, tetapi bila penyebab belum ditangani biasanya akan sering kambuh (rekuren). Radang ini timbul karena banyaknya sisa makanan yang menyangkut pada operkulum (gusi yang menutupi gigi)
- Pada kasus impaksi yang serius dan sudah bertahun-tahun, mempunyai resiko timbulnya kista di sekitar gigi impaksi tersebut
- Migraine, kadang sering disertai demam
- Bau mulut
- Membuat gigi di depannya menjadi crowding (berjejal) karena terus terdorong

Pengobatan:
Bagaimanakah cara menangani gigi bungsu yang tumbuh tidak normal? Perawatan dari gigi bungsu ini sebenarnya ada dua macam, tergantung dari seberapa parah kemiringan dan apakah ada permukaan gigi yang berhasil tumbuh.

Dokter akan melakukan rontgen foto panoramik terlebih dahulu untuk menentukan perawatan. Apabila sebagian dari gigi bungsu sudah terlihat di rongga mulut, mungkin masih bisa dilakukan operkulektomi. Operkulektomi adalah prosedur dimana operkulum akan dibuang agar kebersihan dapat dijaga dan radang tidak terulang lagi.




Adapun perawatan yang dilakukan selain operkulektomi adalah pengangkatan gigi bungsu tersebut, yaitu prosedur odontektomi. Odontektomi dilakukan apabila gigi bungsu ternyata tertutup tulang dan tidak mungkin untuk tumbuh lebih jauh lagi. Odontektomi biasa dilakukan dengan anestesi lokal. Odontektomi dengan tingkat kesulitan ringan dapat dilakukan oleh dokter gigi umum, apabila tingkat kesulitannya tinggi biasanya dokter gigi akan merujuk kasus tersebut ke dokter spesialis bedah mulut.

Apabila gigi bungsu terasa sakit, untuk pertolongan pertama biasanya pasien dianjurkan untuk meminum analgesik ringan seperti asam mefenamat atau parasetamol. Pasien harus segera ke dokter gigi agar penyebab/etiologinya dapat dihilangkan.


Comments

Popular Posts