Dew The Movie (2019) Review dan Sinopsis. Spoiler Alert

Dew adalah film Thailand keluaran tahun 2019, judulnya sendiri sesuai dengan nama pemeran utama yang ada di film ini. Film ini menceritakan tentang dua anak laki-laki yang bersahabat di tahun 1996 saat mereka berusia 17 tahun, saking deketnya mereka jadi saling jatuh cinta tapi di tahun tersebut perasaan suka terhadap sesama jenis sangat tabu keberadaannya, jadi mereka memutuskan untuk menutup rapat-rapat hubungan mereka dan mereka berpisah. Mereka kemudian dipertemukan kembali pada tahun 2019, mereka bertemu saat mereka sudah punya kehidupan baru masing-masing.

Oke, kesan pertama gue setelah nonton film ini adalah, sial kenapa gue sedih -_- gue termasuk orang yang agak skeptis sama hubungan sesama jenis (tapi gue ga menunjukannya di depan umum, karena gue menghargai keputusan masing-masing individu atas hidupnya). Setelah gue nonton ini, gue ngerasa 'oh mereka pun ngga beda kok dari kita manusia-manusia straight yang suka sama lawan jenis'. Perasaan mereka sama, cuma ya aplikasinya aja yang berbeda. Film ini berhasil ngebuka mata gue sedikit untuk orang dengan hubungan sesama jenis, skeptis gw rasa-rasanya jadi agak hilang sejak nonton film ini.

Sepanjang film kita bakal disuguhin sama gaya-gaya anak sekolahan khas Thailand, dan gimana konflik remajanya. Film ini juga menyuguhkan apa sih yang seseorang pikirkan ketika mereka baru sadar kalau mereka gay untuk pertama kalinya? gimana respon keluarga? gimana respon orang sekitar?

Penjelasan konflik di film ini cukup menarik apalagi dari sudut pandang Dew dan ibunya, Dew adalah anak semata wayang dan ibunya merupakan single parent.

its goin to be a very long story

Mulai dari sini mengandung spoiler ya!

Film dibuka dengan scene ada anak sekolahan pergi jalan kaki ke sekolah sambil dengerin walkman, dia jalan di tengah jalan sambil joge-joget ikutin irama musik. Anak tersebut adalah anak yang baru aja pindah ke kota tersebut, namanya Dew. Pas lagi asik-asiknya nyanyi sambil joget, dia hampir aja keserempet motor yang lewat, yang lewat adalah anak yang sekolah di tempat yang sama, namanya Phop, akhirnya Phop ngajak Dew buat berangkat bareng ke sekolah.






Di tengah perjalanan, hujan turun, Dew dengan begonya buka payung padahal lg naik motor, akhirnya karena kehalangan payung, motornya kehilangan keseimbangan dan mereka nyebur ke rawa-rawa. Mereka akhirnya sampai ke sekolah dalam keadaan basah dan kotor, sebagai bagian dari tanggung jawab, Dew memutuskan untuk mencucikan baju Phop dan meminjamkan baju olahraga miliknya ke si Phop selama di sekolah hari itu. Loh terus si Dew di sekolah pake baju apaan dong? dia pake semacam baju buat tampil drumband gitu, kerlap kerlip sana sini -_-






Pagi itu di sekolah diadakan apel dan kepala sekolah mereka mengumumkan kalau di kota mereka terjadi peningkatan kasus HIV AIDS terutama di kalangan homoseksual, maka dari itu ada kebijakan baru dari pemerintah buat ngadain semacam pelatihan militer. Pelatihannya dibantu sama tentara dan psikiater. Hari itu juga semua murid yang homoseksual dicatat namanya untuk diikutsertakan dalam pelatihan.

Oh iya, Dew ini cuma tinggal berdua sama ibunya, dan ibunya sayang banget sama dia. Phop berasal dari keluarga besar dengan orangtua lengkap dan 2 kakak laki laki, bapaknya Phop adalah bapak-bapak dengan perangai tegas tapi lumayan kasar sama keluarganya.

Besoknya Dew berangkat sekolah diantar sama mamanya. Hari berjalan seperti biasa di sekolah, ketika udah waktunya pulang sekolah Dew menunggu Phop untuk mengembalikan seragamnya. Disini Dew kode-kode pengen numpang motornya Phop lagi, tapi saat dia lagi di tengah-tengah ngasih kode, tiba-tiba ada truk tentara datang yang menurunkan anak-anak homoseksual yang baru aja pulang dari pelatihan. Melihat anak-anak tersebut, Phop dan Dew langsung pulang, gajadi nebeng-nebengan.

Beberapa hari kemudian, kelas Phop dan kelas Dew digabung untuk belajar dansa salsa bareng. Guru menginstruksikan agar laki-laki berpasangan dengan laki-laki, begitu juga sebaliknya. Phop ga berhasil dapet pasangan saat itu, Dew diam-diam datang dan akhirnya mereka jadi partner dansa. Awalnya mereka dansa dengan canggung sampe injek-injekan kaki, tapi lama kelamaan mereka ga canggung lagi dan mulai berani menatap mata masing-masing, disini Dew meminta maaf karena dia ngegosok baju Phop kekencengan pas dicuci, jadinya robek. Mulai saat itu, mereka jadi sangat akrab.

i guess this is the moment where they're realize that there's a spark between them



Sorenya, Dew mendapati kalau meja dia terdapat sebuah bingkisan yang isinya adalah baju olahraga yang Phop pinjam.

Dew jadi lebih sering kemana-mana bareng Phop. Sampai suatu hari sepulang sekolah Dew dan Phop duduk bareng di samping lapangan, Phop tiduran di paha Dew. Dew mengeluarkan sebuah buku abstrak 3 dimensi yang 'katanya' gambar abstraknya sebenarnya nunjukin gambar lain yang tersirat gitu. Disitu dia dan Phop tebak-tebakan gambar sampai akhirnya Dew marah karena Phop gapernah ngerti isi gambarnya apa. Disitu mereka juga ngobrolin Dew lebih suka kota mana untuk dikunjungi, dan Dew ngejawab kalau dia mau ke Chiang Mai.





Dew, Phop dan teman-teman yang lain dapat kesempatan untuk belajar bahasa inggris di Chiang Mai, mereka nyewa kaya sejenis apartemen gitu untuk mereka tinggal selama kursus bahasa. Mereka sempet ngeliat ada iklan bungee jumping di New Zealand, setelah ngeliat iklan itu mereka jadi pengen banget nyoba bungee jumping, dan menjadikan itu sebagai salah satu dari bucket list mereka.

Kebetulan, pihak tempat les mereka ngadain semacam lomba translate lirik gitu, yang hasilnya bagus bakal dapet hadiah jalan-jalan di New Zealand, Dew semangat banget untuk ngerjain tugasnya supaya dia bisa pergi bareng Phop.

Dew sangat fokus untuk kerjain tugasnya sampe dia bela-belain begadang, kalau tiba-tiba ngerasa laper dia bakal bangunin Phop untuk diantar ke minimarket terdekat untuk beli sosis panggang dan selada. Mereka semakin akrab di Chiang Mai ini, chemistry mereka semakin kuat, tapi lagi-lagi mereka berdua mencoba untuk menolak perasaan masing-masing dan menguburnya dalam-dalam.




Suatu pagi, karena capek disuruh bangun tengah malem untuk anterin Dew ke minimarket, akhirnya Phop inisiatif untuk ngajarin Dew naik sepeda motor. Dew yang beneran ga berbakat akhirnya jatoh setelah berhasil jalan sedikit, ini ngebuat dia marah karena dia maunya dianterin sama Phop terus. Phop marah dan ninggalin Dew di tempat tersebut. Ga lama kemudian, hujan turun deras, Phop putar balik dan mendapati Dew lagi berteduh di dalam bilik telepon umum sambil nangis.  Phop meminta maaf dan mereka ciuman, iya mereka ciuman.




Setelah sampai di apartement, mereka mandi bareng, ketika keluar dari kamar mandi mereka kepergok sama temen 1 sekolah mereka (disini kebongkar kalau mereka sebenernya gay). Keesokan paginya Phop pergi dan ninggalin Dew serta temen-temennya di Chiang Mai, lagi-lagi disini Phop galau dan denial kalau dia sebenernya udah jatuh cinta sama Dew. Di tempat les, tugas Dew terpilih jadi tugas terbaik, dia disuruh untuk baca hasil terjemahannya di depan kelas, dia bacanya sambil nangis karena patah hati.

Liburan selesai dan tahun ajaran baru udah dimulai. Dew masuk sekolah seperti biasa, di kelas dia ketemu sama Phop yang bertingkah seakan-akan mereka ga kenal satu sama lain. Hal ini ngebuat Dew sebel dan mereka berantem pas pulang sekolah, karena berantem ini mereka jadi dipanggil kepala sekolah dan orangtua mereka disuruh menghadap kepala sekolah.




Berdasarkan saksi mata, perkelahian tersebut yang pertama memicu adalah Dew, dalam perkelahian itu juga Phop bilang "i dont want to be an outcast like you" atau "gue gak mau jadi kayak elo". Disitu ga dijelasin Dew ngomong apa, dan di perjalanan pulang Dew nanya "kalau aku gay, mama masih tetap sayang aku?" tapi mamanya diem aja sambil muka bengong. Sayangnya, gosip yang beredar di sekolah berbanding terbalik dengan apa yang terjadi sebenernya, gosip yang beredar adalah Dew maksa untuk berhubungan sama Phop tapi ditolak, di sekolahnya Dew dijadikan target bully.

Phop memanggil Dew ke sebuah tempat untuk bilang kalau dia akan masuk pelatihan militer untuk menggantikan Dew (karena harusnya Dew yang pergi). Ini kaya semacam wujud penyesalan dan rasa sayang Phop untuk Dew. Setiap malam saat Phop pulang dari pelatihan, Dew bakal nunggu dia di lapangan sekolah, dan mereka berbagi cerita tentang apa yang dialami mereka seharian. Dew pada akhirnya mengajak Phop untuk pergi aja dari kota mereka, tapi banyak banget pertimbangan yang harus dipikirkan.


Hari itu, seperti biasa Dew pulang diantar Phop. Phop pulang ke rumahnya dan mendapati kalau bapaknya tau kalau dia pergi ke pelatihan menggantikan Dew dan jadi murka banget karenanya. Karena perdebatan yang ga kunjung selesai akhirnya Phop memutuskan untuk pergi dari rumah dan nelepon Dew untuk ikut serta (tapi kemudian ketauan sama mamanya Dew).





Mamanya Dew memohon-mohon agar Dew jangan pergi karena cuma Dew yang dia punya. Mamanya Dew bilang dia boleh mencintai laki-laki manapun di dunia, asalkan mamanya boleh jadi satu-satunya perempuan yang dia sayang. Phop menelepon ke rumah Dew, Dew dengan berat hati menolak pergi dan lebih memilih mamanya. Phop marah karena dia udah mengorbankan segala macam hal termasuk keluarganya untuk Dew, tapi Dew malah ga mau ikut kabur sama dia. Phop akhirnya pergi menaiki kereta terakhir sendirian.

22 tahun kemudian, Phop pulang ke kota asal untuk melamar menjadi guru di sekolahnya yang dulu. Dia kembali ke kota itu bersama istrinya untuk memulai hidup kembali dari 0 karena mengalami kerugian besar atas bisnisnya di kota lain.



Di sekolah, dia ditugaskan untuk jadi wali kelas baru untuk sebuah kelas. Disana dia ketemu sama Liu Natcha, seorang murid nakal yang hobinya nongkrong sama kakak kelas dan suka bolos. Phop disini masih dalam posisi guru percobaan, dan yang bertanggung jawab atas dia adalah gurunya dulu.  Tantangan pertama adalah dia harus merubah Natcha jadi murid yang baik.

Oh iya, orangtua Phop udah meninggal sekarang.




Di rumah yang lama, Phop mengunjungi kamar tuanya, dia mendapati sebuah album foto yang di dalamnya terdapat banyak foto Dew (yang juga diliat sama istrinya). Dia bilang Dew adalah seorang teman lama, yang udah ga tinggal di sekitar sana lagi.

Keesokan harinya, Natcha lagi sibuk duduk-duduk sama senior dan pacarnya yang bernama Top di waktu jam pelajaran. Phop menghampiri mereka tapi mereka malah lari terbirit-birit dan masuk ruang kostum untuk tampil drama. Phop tau kalau patung yang memakai kostum ayam adalah salah satu muridnya yang lagi nyamar, selanjutnya terjadi lagi kejar-kejaran antara dia dan murid-muridnya, yang pada akhirnya dia sama Natcha nyemplung ke rawa-rawa tempat dia dulu nyemplung sama Dew.




Karena kejadian kemarin, akhirnya Phop memutuskan untuk ngejemput Natcha ke kostannya, biar dia bisa memastikan si Natcha ini nyampe sekolah tepat waktu dan gak bolos. Dari percakapan selama di perjalanan, bisa diketahui kalau Natcha tidak berasal dari kota tersebut, dan dia disitu cuma buat sekolah aja. Cara bicara dan perspektif Natcha mengingatkan Phop akan Dew.



Untuk menjadi guru tetap di sekolah, ada beberapa hal yang harus dipenuhi sama Phop, salah satunya adalah untuk membawa murid ke sebuah kompetisi/perlombaan. Selama Phop menjadi walikelas, Natcha berubah jadi murid yang baik dan nilainya meningkat, dia juga udah ga banyak main lagi sama anak-anak nakal di sekolahnya. Selain itu, selera makannya juga berubah dia jadi suka makan sosis panggang pakai selada.

Suatu pagi, Phop berinisiatif untuk mengikutsertakan Natcha ke sebuah kompetisi di Chiang Mai (bersama dengan  3 murid yang lain juga). Mereka menginap di sebuah hotel, dan setiap malam berlatih untuk kompetisi tersebut, tapi sepanjang latihan hari itu Natcha ga bisa fokus, pikirannya ngambang kemana-mana. Melihat hal itu, Phop berinisiatif untuk mengajak Natcha cari udara segar berkeliling pusat kota Chiang Mai.





Mereka berkeliling kota menggunakan motor, dan singgah di sebuah taman sambil makan sosis panggang dengan selada, tempat ini adalah tempat yang dikunjungi Phop dan Dew dulu. Phop bercerita tentang Dew ke Natcha, dan betapa seluruh kejadian bersama Natcha mengingatkan dia akan Dew.

Phop juga bercerita kalau dia percaya dengan adanya reinkarnasi, dan ada suatu alasan kenapa kita bertemu dengan orang lain, pasti ada sesuatu yang spesal dan itu merupakan takdir.

Hari kompetisi tiba, dan mereka ngga memenangkan kompetisi tersebut. Natcha pulang duluan karena dia sudah dijemput sama Top. Natcha dan Top menginap di apartemen yang sama kaya dulu Phop dan Dew menginap saat les. Mata Natcha menerawang mengelilingi kamar dengan tatapan yang seakan ga percaya seakan dia pernah kesini sebelumnya.



Hari-hari setelahnya Natcha terlihat acuh tak acuh sama Phop, melihat hal itu Phop penasaran dan menelepon Natcha malamnya, alasan menelepon adalah untuk mengingatkan ada tugas terjemahan lagu bahasa inggris. Ternyata malam itu Natcha lagi menginap di gunung bersama teman-temannya. Malam itu Top dan Natcha bertengkar hebat karena Top cemburu dengan Phop.

Hal yang terjadi kemudian adalah tugas Natcha dalam terjemahan lirik mendapat nilai paling bagus dan disuruh maju ke depan untuk membacakannya. Raut wajah Natcha menunjukan mimik bingung karena ini bukan tugas yang dia kerjakan (yang kemudian diketahui kalau Phop lah yang nuker tugasnya Nactha pake terjemahan lagu Dew yang dulu). Natcha ngebacain terjemahan tersebut dengan muka bingung tapi familiar terhadap kata-katanya, seakan-akan dia sendiri yang menerjemahkan lagu tersebut.



Natcha marah dengan Phop karena udah menukar tugasnya. Phop beralasan kalau dia ingin membayar semua rasa bersalahnya terhadap teman lamanya (Dew) kepada seseorang yang mirip dengannya.

Setelah pertengkaran tersebut, Phop flashback ke memori dia belasan tahun lalu. Dalam memori itu dia terlihat sedang menaiki mobil yang dikemudikan oleh kakaknya. Ketika dia melewati depan rumah Dew, dia menyadari kalau rumah tersebut sekarang sudah kosong. Kakaknya menjelaskan bahwa hari dimana Phop pergi dari rumah, Dew meninggal karena kecelakaan lalu lintas.

Flashback berlanjut saat Phop mengajak Dew untuk main ke gunung. Di tempat itu mereka membuat janji untuk mengunjungi tempat itu lagi lain kali, mereka juga menuliskan nama mereka berdua di sebuah pintu kayu (yang ternyata dilihat oleh Natcha saat main ke gunung).




Phop berhasil menjadi guru tetap, dan dia dibebastugaskan dari mengurus Natcha. Waktu itu lagi ada razia kedisiplinan di aula olahraga, Phop dan Top terlibat dalam sebuah perkelahian dan mereka semua dikumpulkan di ruang kepala sekolah. Natcha dijadikan saksi atas perkelahian itu, tetapi ketika bersaksi yang dia lihat di kursi Phop adalah Phop yang masih remaja seperti ketika dulu Phop dan Dew berkelahi. Top akhirnya dikeluarkan dari sekolah.





Keadaan Natcha semakin tidak stabil, pikirannya kacau dan dia ngga mengenali dirinya sendiri. Dia terus-terusan mendapatkan flashback memori hal-hal yang tidak pernah dia jalani di kehidupannya.

Di lain sisi, pernikahan Phop dan istrinya juga jadi ga akur karena istrinya udah mulai curiga sama gelagat Phop yang terlalu over sama Natcha.

Pagi itu, Phop inisiatif untuk datang ke kostnya Natcha, dan mendapati kalau Natcha lagi ga karuan di kamarnya. Di dinding kamarnya, tertempel banyak poster artis, lagu, dan film yang Phop kenali adalah kegemaran Dew. Di dinding itu juga terdapat gambar abstrak 3 dimensi, gambar yang sama yang ditunjukan Dew dulu. Natcha bilang kadang dia bisa lihat gambar itu, kadang tidak bisa.




Phop bilang, dia selalu bisa melihat gambar-gambar tersebut, dulu dia pura pura gabisa lihat supaya Dew mau bicara terus dengannya dan mengajarinya. Phop menunjuk satu gambar terakhir, dan bilang selama ini dia tau gambar itu artinya apa walau Dew ga pernah mau kasih tau isi gambar itu apa. Phop memilih untuk ngga tau itu gambar apa karena hubungan mereka dulu itu tidak mungkin. Disini Natcha cuma bisa bingung dan menangis, dan akhirnya dia meluk Phop dan ingat kalau dia adalah Dew. (konsep reinkarnasi)

Tanpa sadar, ada Top di belakang mereka yang merekam ketika mereka sedang berpelukan. Video itu sampai ke istri Phop yang ternyata sedang menangis sambil mencari angkutan umum, saat itu istrinya memutuskan untuk berpisah dengan Phop.



Phop dikeluarkan dari sekolah. Saat sedang membersihkan semua barang-barangnya, Phop dihampiri oleh guru penanggung jawabnya. Guru tersebut bilang kalau dia ingat Phop dan Dew saat masih sekolah dulu, dan dia berpesan jangan biarkan masa lalu menghambatmu untuk tumbuh. Phop menangis karena dia masih sangat menyesal dengan perlakuan dia kepada Dew, dan dia memeluk gurunya.



Phop berkunjung ke gunung yang dia kunjungi bersama Dew dulu, dan dia mengemukakan bahwa ia sangat menyesal atas apa yang menimpa Dew, menghapus Dew dari ingatan juga hal yang tidak mungkin karena bagi dia Dew adalah memori yang manis. Dia meminta maaf sambil menangis dan menaruh sosis panggang+selada kesukaan Dew di gunung tersebut.



Di kamarnya, Natcha masih terus menangis, dan dia diajak untuk pergi oleh Top. Saat sedang bersiap-siap, dia kembali melihat gambar abstrak 3dimensi di kamarnya kemudian menangis. Semua memori Dew di kehidupan sebelumnya kembali, Natcha sekarang dalam keadaan menangis sambil tersenyum.


Natcha lalu meminjam motor Top untuk menyusul Phop ke stasiun. Ketika sudah hampir sampai ke stasiun, motornya tergelincir dan jatuh. Disini juga diperlihatkan flashback ketika Dew  berusaha mengejar Phop remaja, dia terjatuh dari motor kemudian tertabrak mobil yang sedang ngebut. Bedanya dengan saat ini, Natcha berhasil selamat dari kecelakan tersebut dan berjalan tertatih ke stasiun untuk menghampiri Phop, mereka akhirnya menaiki kereta bersama keluar kota.











Mereka berbincang di dalam kereta, Phop bertanya Dew kemana aja selama ini. Dew menjawab kalau dia ngga tau selama ini dia berkelana kemana, yang dia tau cuma dia seperti sedang bermimpi yang panjang, ketika dia terbangun dia sudah jadi orang lain dan tidak ada memori lama yang tersisa. Mereka juga berbincang tentang bagaimana mereka ngga mau tumbuh dewasa.

Akhirnya, mereka berencana untuk melakukan suicide bersama saat bungee jumping sambil memegang kepercayaan kalau mereka memang ditakdirkan untuk bersama, pasti akan ada jalan untuk kembali bersama. Lalu mereka lompat setelah sebelumnya melepaskan tali pengaman bungee jumping. Film selesai.


















Comments

Post a Comment

Popular Posts