Review dan Sinopsis Film Joker (2019), Spoiler Alert

Halo! beberapa hari lalu gue (akhirnya) berhasil nonton Joker di bioskop dan kali ini gue akan mereview film tersebut. Bagi orang-orang yang belum nonton filmnya, review ini mengandung spoiler ya!




Jadi, kesan pertama yang gue dapat ketika film baru aja dimulai adalah ini film super dark, entah dari pencahayaan filmnya ataupun jalan ceritanya sendiri. Film ini menurut gue lebih banyak ngobok-ngobok sisi psikologis lu yang mana akhirnya Joker yang selama ini dibilang serem pada film ini dikasih tau penyebab kenapa dia bisa jadi kaya gitu.

Menurut gue sendiri, setelah gue menonton film ini, gue kehilangan garis batas "oh gue harus belain superhero" "oh dia tuh jahat". Persepsi-persepsi gue yang selama ini kalau nonton film selalu bilang "coy yang jahat yang mana ya?" ilang gitu aja, semua hal yang tadinya bisa dibedain hitam dan putih tiba-tiba jadi abu-abu, dan gue jadi mikir "oh ternyata ini si Joker ga salah-salah amat kok, emang dunia yang terlalu kejam untuk dia".

Gue jadi terbayang-bayang omongan orang tentang film Joker ini, banyak banget yg posting meme "orang jahat terlahir dari orang baik yang tersakiti" terus belakangnya dikasih muka Joker. Menurut gue anggapan itu salah total, ok kondisi sekitar dia (Kota Gotham) memang sedang sangat ricuh dan ngebuat orang-orang jadi 'lebih ganas', tapi dari awal film kita udah dijelaskan kalau Joker memang punya gangguan kejiwaan karena trauma fisik dan mental yang sangat parah dari dia kecil.

Jadi, Joker ini cuma salah satu dari sekian banyak orang dengan gangguan kejiwaan yang terabaikan. Dia diabaikan oleh masyarakat, diabaikan oleh keluarganya sendiri, dan parahnya dia diabaikan juga sama pemerintah. Saat itu pemerintah cut dana untuk Dinas Sosial jadi si Joker ini tidak lagi mendapat terapi dan obat-obatan yang sebenarnya sangat dia perlukan.

Akibat dari terapi yang tidak adekuat itu, dia yang selama ini punya 'negative thoughts' yang diem di otak dia akhirnya jadi merealisasikan 'negative thoughts'nya ke dunia nyata. Sepanjang film kalian akan dikasih liat dampak dari terapi yang kurang adekuat itu dari yang ringan sampai ekstrim, dimana Joker sering kali menodongkan senjata ke bawah rahangnya berkali-kali, dan tidak bisa mengontrol dirinya sendiri, sampe akhirnya dia jadi sosok Joker itu sendiri.

Tapi, tolong digarisbawahi kalau ngga semua orang dengan gangguan kejiwaan akan jadi villain seperti Joker ini ya. Banyak orang yang jadi self diagnosis lewat internet abis nonton film ini, tapi gue harap kalian akan dengan bijak menganggap itu sebagai alarm, bukan diagnosis yang pasti. Jadi misal  kalian liat di internet dan tiba-tiba ngerasa 'match' sama diagnosis tertentu, buru-buru minta bantuan profesional dan jangan malah bingung dan malu terus bengong.

Oh iya, dan gangguan kejiwaan ga selalu tercetus dari penyebab yang parah dan bertubi-tubi kaya si Joker ini kok, karena kekuatan mental tiap orang kan beda-beda. Jadi, makna yang gue tangkep dari film ini adalah kita harus lebih aware sama kesehatan mental kita dan orang-orang sekitar kita, jangan ragu untuk minta tolong pihak profesional, dan selalu bertindak baik kepada sesama karena kita ga akan pernah tau cerita apa yang ada di balik tingkah orang tersebut! :)

Scene pertama dari film ini dibuka dengan Arthur Fleck (nama aslinya Joker, diperankan oleh Joaquin Phoenix) lagi merias wajahnya jadi badut, dia mereka-reka wajah tersenyumnya. Dia menarik kedua ujung bibirnya sampai terlihat tersenyum tapi airmatanya mengalir (gue terpukul banget liat scene ini).




Jadi, Arthur adalah seorang laki-laki yang punya pekerjaan jadi badut sewaan di sebuah kantor yang bernama Ha Ha's. Jadi suatu hari dia ditugaskan untuk jadi badut yang tugasnya menari sambil bawa papan bertuliskan diskon di depan toko yang udah mau bangkrut. Tiba-tiba papan tersebut dicuri sama sekelompok remaja, setelah dikejar sampe sebuah gang taunya Arthur tiba-tiba dipukul pake papan tersebut sampe tersungkur dan dipukulin sama remaja-remaja tersebut. Tapi bosnya bukan membela dia, malah menyalahkan dia karena ga ngembaliin papan diskon toko tersebut (sejahat itu).





Dijelaskan kalau Gotham saat itu rawan banget sama tindak kriminal, pengangguran merajalela, tapi isu-isu ini ga diangkat ke media, mereka cuma sibuk sama isu-isu kalangan atas, termasuk Thomas Wayne yang waktu itu akan mencalonkan diri jadi Walikota. Arthur ini rutin mengunjungi Dinas Sosial untuk berkonsultasi dan ambil obat atas gangguan kejiwaannya, dia selalu bilang kalau di otak dia cuma ada pikiran-pikiran negatif yang ga berhenti-berhenti.

Di perjalanan pulang dari Dinsos itu, Arthur naik bus dan duduk di belakang seorang anak kecil, dia memutuskan untuk membuat wajah-wajah lucu dan anak itu tertawa. Tiba-tiba ibu anak tersebut nengok dan ngebentak Arthur untuk tidak mengganggu anaknya, bukannya berhenti Arthur malah ketawa sekenceng-kencengnya dan ga berenti sampe batuk-batuk. 





Disini kita dapat penjelasan kalau Arthur ada gangguan syaraf dimana dia gabisa berhenti ketawa kalau dia ngerasa panik atau cemas. Jadi dia tuh ketawa kenceng melengking gitu tapi mukanya ga ada ekspresinya sama sekali, sakit sih.

Arthur pulang ke apartemennya, dia tinggal bersama ibunya yang bernama Penny yang udah tua. Setiap malam, mereka punya kebiasaan nonton acara talkshow Murray Franklin. Murray adalah idolanya Arthur, dari idolanya itu dia jadi kepicu untuk jadi standup comedian juga.



Saking ngefansnya, bahkan Arthur sampe berimajinasi kalau Murray pengen ngangkat dia jadi anaknya. Mata Arthur hanya akan berbinar saat dia nonton Murray di film ini. Arthur juga punya catatan di sebuah notes kecil yang berisikan semua jokes dia, pikiran negatif dia, teknik untuk bisa bikin orang ketawa, dll. Arthur juga sering datang ke klub standup comedy dan nonton semua perform, kemudian dia akan nulis tips2 yg perlu diingat untuk bisa bikin orang ketawa.

Oh iya, Penny dulunya adalah salah seorang pekerjanya Thomas Wayne. Selama beberapa tahun terakhir, Penny selalu mengirim surat untuk Thomas Wayne tapi ga pernah mendapatkan satupun balasan.

Di tempat kerjanya, Arthur dikasih senjata untuk melindungi diri oleh Randall yang merupakan salah satu rekan kerjanya. Arthur sudah berusaha untuk menolak, tapi Randall tetep bersikeras buat kasih senjata itu dan bilang kalau Arthur bisa bayar senjata itu nanti. Arthur juga punya 1 temen kerja namanya Gary (kalo ngga salah), orang pendek yang sama-sama suka dibully sama satu ruangan.

Ketika pulang, di apartemennya dia satu lift dengan perempuan beranak 1 bernama Sophie. Mereka cuma saling bertatapan sambil berbicara sedikit. Keesokan harinya, Arthur mengikuti Sophie seharian kemanapun perempuan itu pergi karena merasa tertarik dengan Sophie.





Arthur dekat dengan Sophie sampai dia berani mengajak perempuan itu untuk datang ke klub dimana Arthur akan perform standup comedy. Di standup comedy itu, tentu aja Arthur panik dan mulai ketawa sendiri ga kekontrol. Tapi akhirnya dia bisa juga untuk ngebacain jokes dari buku catatannya, dan yang ketawa cuma Sophie aja.

Arthur dikasih kerjaan untuk menghibur anak-anak yang lagi sakit di sebuah rumah sakit. Saat dia lagi nari-nari sambil menghibur anak-anak, tiba-tiba senjata yang dikasih Randall jatuh ke lantai. Iya, dia jadi bawa-bawa senjata itu kemana-mana. Berita ini juga sampe ke telinga bosnya, akhirnya Arthur dipecat, ditambah lagi Randall ga ngaku kalau dia yang kasih senjata, dia bilang ke bosnya kalau Arthur yang minta senjata.

Seakan ngga cukup berat, ketika Arthur mengunjungi Dinas Sosial untuk minta obat rutinnya, ternyata pemerintah udah cut dana untuk dinas tersebut. Hal ini mengakibatkan si Arthur ini ga bisa lagi datang ke tempat itu untuk konsultasi dan ngedapetin obatnya secara gratis. Pemerintahan di Gotham saat itu emang cukup kampret.




Di perjalanan pulang menggunakan kereta, Arthur bertemu dengan 3 orang pegawai muda (yang kemudian diketahui adalah karyawannya Thomas Wayne) yang ngegodain perempuan. Di dalam gerbong itu cuma ada mereka berlima, jadi perempuan itu ngelirik Arthur untuk minta tolong. Karena Arthur langsung ngerasa ga nyaman dan cemas, dia akhirnya mulai ketawa sendiri ga kekontrol, hal ini ngebuat 3 orang itu pindah target ke Arthur (perempuan itu buru-buru kabur pas perhatian 3 orang itu pindah ke Arthur).




Arthur dipukulin, ditendang, tapi disaat yang sama dia tetep gabisa kontrol ketawa dia sampe dia kehabisan nafas. Hari itu, Arthur lagi-lagi ngebawa senjatanya, dan dia langsung tembak mati 3 orang itu. Anehnya, setelah menembak bukannya ngerasa khawatir dan tegang, Arthur malah ngerasa 'nemuin jati dirinya' dengan dance sendiri di toilet tempat dia sembunyi.

Berita tentang kematian 3 pegawai muda itu jadi heboh, banyak media yang ngeberitain itu tuh penyerangan terhadap kaum atas. Sejak saat itu, terjadi huru-hara semacam demo gitu yang semua orang pake topeng badut, jadi pembunuhan yang dilakukan sama badut itu menjadi pemicu masyarakat untuk protes sama pemerintahan yang aneh itu. 

Thomas Wayne juga ngasih pendapatnya mengenai demonstrasi tersebut, tapi dia malah bilang kalau orang-orang topeng badut itu cuma dari kalangan bawah. Di film ini gue ngerasa kalau Thomas Wayne ini agak-agak nyebelin dan arogan, dia ini tipikal politikus tajir yang sangat irritating.

Di rumah, Arthur ngebuka salah satu surat yang dikirimkan oleh Penny ke Thomas Wayne, isinya adalah ternyata Arthur adalah anaknya Thomas Wayne. Mengetahui fakta itu akhirnya Arthur berangkat ke rumahnya keluarga Wayne, disana dia ketemu sama Bruce Wayne yang masih kecil dan sempet ngasih trik sulap yg bikin Bruce ketawa. Arthur akhirnya diusir sama Alfred yang bilang kalau Penny itu delusional dan Arthur bukanlah anaknya Thomas.

Ketika sampai apartemen, Arthur ngeliat ibunya lagi diangkat pake tandu dan mau dibawa ambulans. Katanya, ibunya tiba-tiba kena serangan stroke, yang kemudian diketahui kalau ibunya tuh serangan stroke karena diintrogasi sama dua orang detektif, yang datang ke apartemennya untuk nanya perihal penembakan 3 orang oleh seorang badut. Arthur ketika diinterogasi cuma ngeles sambil ngerokok. Di rumah sakit, Arthur ditemenin sama Sophie buat ngejagain Penny.

Di rumah sakit dia tetep nonton talkshownya Murray, matanya semakin berbinar ketika tau kalo Murray ternyata muter video dia saat sedang melakukan standup comedy kemarin. Sayangnya, ternyata Murray nampilin video itu cuma untuk mengolok-olok Arthur, dia bilang kalo lawakannya Arthur ga lucu sama sekali. Perasaan Arthur telah hancur sekali lagi.

Saat terjadi demo ricuh, Arthur ngambil kesempatan ini diam-diam untuk menemui Thomas yang lagi nonton Charlie Chaplin (iya, demonya depan gedungnya, di dalem dia malah ketawa-ketawa nonton film komedi). Di tempat itu terjadi perdebatan yang berujung Arthur ditabok sama Thomas. 

Thomas bilang kalau Penny itu delusional dan sempat perawatan di rumah sakit jiwa, dia selalu berimajinasi jadi kekasihnya Thomas. Arthur juga merupakan anak yang Penny adopsi ketika dia masih bekerja dengan keluarga Wayne. Iya, disini Arthur juga kumat dan gabisa kontrol ketawanya, sesedih itu. Padahal, yang dia katakan ke Thomas cuma "how about a hug, Dad?"

Malamnya di apartemen, Arthur dapat telepon dari Murray's talkshow untuk diundang sebagai tamu, katanya permintaan penonton sangat membludak pas video Arthur diputar. Arthur setuju.

Masih mencari fakta, Arthur pergi ke RSJ Arkham tempat ibunya dulu dirawat untuk liat rekam medisnya. Disana dia lagi-lagi mendapatkan fakta pahit, ternyata ibunya memang delusional dan dia beneran anak adopsian ibunya. Ibunya masuk RSJ karena membiarkan pacarnya memukuli Arthur sampai terluka dan cedera kepala berat, mungkin ini yang bikin syaraf dia rusak jadi ga bisa kontrol ketawanya.

Arthur yang udah hancur berkali-kali, dan kali ini juga dia udah gak minum obat penenangnya sama sekali, udah gabisa kontrol diri disini. Dia balik ke rumah sakit untuk menemui ibunya, dan ngebunuh ibunya dengan cara neken bantal ke mukanya.

"I used to think my life was a tragedy,but now I realize it's a f**king comedy"

Pulang ke apartemen, Arthur langsung masuk ke apartemennya Sophie. Sophie kaget, dan minta Arthur keluar baik-baik dan akan menelepon ibunya Arthur. Darisini kita tau kalau scene dimana dia dekat dengan Sophie hanyalah ada di kepala Arthur.

Besoknya dia lagi siap-siap dandan untuk datang ke acara Murray, ketika dia sudah mengenakan make up, teman kerjanya dulu Randall sama Gary datang untuk berkunjung (semacam ngelayat gitu). Mereka membawa 1 botol wine untuk diminum bersama. Tapi kemudian Randall bilang kalo semua badut di tempat kerja diintrogasi tentang pembunuhan di kereta tersebut.

Gary bilang kalo dia ga diintrogasi, Randall langsung jawab "iya soalnya pembunuhnya ukurannya normal, ngga cebol". Mungkin, disini Arthur ngerasa kecetus lagi untuk marah sama Randall, tanpa basa basi dia nusuk Randall sampe mati. Arthur ngebiarin Gary pergi karena dulu saat di kantor, cuma dia satu-satunya orang yang baik sama Arthur. Bahkan sebelum pergi, Arthur cium keningnya Gary dulu sebagai ucapan terimakasih.

Di perjalanan mau ke talkshow Murray, Arthur dikejar sama 2 detektif yang dulu introgasi dia. Arthur lari dan masuk ke dalam kereta yang isinya penuh dengan masa demonstran yang pake topeng badut. Detektif tersebut kesulitan nyari Arthur, akhirnya dia kaya nodongin senjata gitu kemana-mana biar orang-orang pada minggir. Ga sengaja, ada tembakan yang keluar, ngebunuh 1 orang demonstran di kereta itu. Detektif tersebut langsung dipukulin massa sampe koma.




Di stasiun tv (di balik layar) Arthur ketemu sama Murray dan bilang kalo dia pengen diperkenalkan sebagai Joker, karena Murray bilang "he is the joker" ketika klip standup comedynya Arthur diputar di acaranya.







Ketika acara sudah mulai, Arthur diminta untuk membacakan salah satu jokesnya, yang ternyata ga lucu. Sebenernya, Arthur udah sadar dari kemarin-kemarin kalau dia diundang pasti cuma untuk diejek, jadi pikiran negatif dia udah menjadi-jadi di dalam kepalanya. Setelah bacain jokes dengan canggungnya, akhirnya dia ngaku kalau dia yang membunuh 3 orang di dalam kereta itu.

Arthur bilang media terlalu berpihak sama orang dari kalangan atas, semua orang sibuk memperdebatkan 3 orang itu, lain halnya kalau orang-orang seperti Arthur yang mati, pasti mereka cuman lewat doang ga ngerasa simpati apa gimana. Arthur bilang semua audiens hanya peduli sama korban karena Thomas Wayne juga peduli, sama sekali ga adil.

Saat semuanya sudah riuh, dan mulai ada yang berteriak agar mengeluarkan Arthur dari show, Murray mulai berdebat dengan Arthur dan bilang kalau perbuatannya ga salah dan ga lucu. Arthur yang ternyata membawa senjata, menembak kepala Murray di hadapan kamera. Beritanya langsung jadi headline news dimana-mana.

Gotham semakin ricuh sama demonstran yang pakai topeng badut, dia menganggap kalau Arthur adalah kaya semacam perwakilan mereka. Keluarga Wayne saat itu lagi ada di bioskop tengah kota, dan mereka mengendap-ngendap untuk pergi dengan aman lewat jalan belakang, saat itulah Thomas Wayne dan istrinya ditembak di hadapan Bruce oleh salah satu demonstran.

Ini yang gue sebut di awal, hal yang awalnya hitam putih sekarang jadi abu-abu. Entah kenapa liat scene ini gue ngerasa "oh pantesan lu ditembak, orang lu arogan" dan ngerasa itu hal yang wajar dilakukan. Padahal kalo gue nonton film Batman dulu, gue suka ngerasa kasian sama orangtuanya Bruce.

Arthur ditangkap polisi dan di sepanjang jalan dia ngeliat demonstran makin ricuh sampe ngehancurin semua hal yang ada di jalan. Tiba-tiba, mobil polisi yang membawa Arthur ditabrak oleh sebuah ambulans yang ternyata dibawa oleh salah satu demonstran untuk membebaskan Arthur. 

Semua demonstran nyuruh Arthur naik ke atas kap mobil karena mereka menganggap kalau Arthur adalah pemimpin mereka, akhirnya Arthur mendapatkan pengakuan dari orang lain seperti yang dia idam-idamkan selama ini.

Beberapa waktu kemudian, terlihat kalau Arthur sekarang jadi pasien di RSJ Arkham. Dia ketemu sama seorang pegawai baru dari Dinas Sosial yang baru. Di tengah obrolan, Arthur ketawa sendiri, pegawai tersebut ingin Arthur menceritakan jokesnya, tapi Arthur bilang "kamu ga bakal ngerti".

Beberapa menit kemudian terlihat Arthur lari keluar dari ruangan tersebut dan di kakinya banyak darah (yang mengindikasikan mungkin dia ngebunuh pegawai Dinas Sosial itu juga), film selesai.






Comments

Popular Posts